New Modern Lounge Cilegon, Disegel Pol PP

raung-singging-hall-ml-sedang-dipasang-segel-pihak-sat-pol-pp-cilegonCILEGON – Tempat hiburan malam New Modern Lounge (ML) (sebelah EDI Dept. store ) – Cilegon, karena dianggap melanggar Undang-undang RI No:44 tahun 2008 tentang Pornografi, Undang-undang RI No: 23/2002 tentang Perlindungan Anak, dan Perda Nomor: 2 tahun 2003 tentang Perijinan Tempat Hiburan, Jum’at sore (20/2) sekitar pukul 17.00 WIB, ditutup pihak Satpol PP Cilegon

Penyegelan ini dilakukan, sesuai instruksi dari Walikota Cilegon Tb Aat Syafa’at yang merasa geram mengenai kasus video striptis dua ABG di bawah umur yang dilakukan di New ML. Penyegelan sendiri dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penyegelan dipimpin langsung Kasatpol PP Cilegon Imam Adi Pribadi yang didampingi Kasi Penegakkan Perundang-undangan Dadin Syihabudin beserta sejumlah personel dan beserta dengan jajaran Kepolisian Polres Cilegon. Penyegelan dilakukan pada room karaoke 308 yang menjadi tempat pembuatan video striptis itu, serta di sejumlah room lainnya.

Kasat Pol PP Imam dalam kesempatan itu mengatakan, penyegelan dilakukan karena sebenarnya izin usaha New ML bukan untuk tempat hiburan melainkan restoran. “Jelas sekali ini sudah melanggar perijinan yang diatur dalam Perda,” tegas Imam.

Imam menambahkan, selain melanggar perijinan, video striptis itu berindikasikan pelanggaran tindakan asusila apalagi penarinya merupakan bar girl New ML yang di bawah umur. Dalam waktu dekat, pihaknya juga mengkaji seluruh perizinan tempat hiburan di Cilegon bersama dinas-dinas terkait.

Pada bagian lain, pada pagi harinya usai meresmikan peresmian kantor Dindik baru Walikota Aat menyampaikan kekesalannya atas beredarnya video striptis itu. Bahakn kepada ratusan guru Aat menyampaikan, bahwa tarian itu jelas sudah merusak moral.“Tarian seperti itu sudah merusak moral. Oleh karena itu para pendidik juga harus waspada kepada peredaran video itu,” tegas Walikota.

Lebih lanjut Aat menegaskan, bahwa pada hari Jum’at ini (kemarin-red) Aat menyatakan untuk menutup tempat hiburan New ML. “Saya kesal dan capek mengatur para pengusaha tempat huburan. Oleh karena itu, mulai hari ini juga saya tutup. Saya perintahkan agar Satpol PP menutup tempat itu. Kalau tidak bisa, saya akan tarik petugas saya. Kita ini sudah capek mengaturnya. Dan saya sendiri siap dipratun-kan jika pihak ML keberatan,” tegas Aat.

Ditegaskannya, kasus tarian striptis yang terjadi di New ML itu dianggap bukan lagi meremehkan Perda tetapi juga sudah tidak menganggap pemertintah. Karena para pengusaha tempat hiburan sepertinya tidak memikirkan perbaikan moral terhadap masyarakat tapi justru membuat rusk moral.

Pihak pengelola New ML Edi didampingi kuasa hukumnya Rahmat Ruslan mengaku menyerahkan semuanya kepada proses hukum. Edi “Kami serahkan semua ke proses hukum. Dan siap jika harus dibawa ke pengadilan. Karena di pengadilan dapat terlihat apakah ML bersalah atau tidak dalam kasus ini,” papar Edi.

Pernyataan Edi didukung kuasa Hukum New ML Rahmat Ruslan. Dimana dirinya akan bawa kasus ini di tingkat pengadilan, sebab dirasa manajemen tak bersalah dan tidak mengetahui mengenai video striptis itu. “Kita lihat saja lah sesuai dengan proses hukumnya,” katanya.

Sebelumnya, sebuah tayangan video tarian telanjang (striptis) dua orang bar girl New ML Karaoke dan Live Musik, salah satu tempat hiburan di Cilegon mulai beredar dikalangan masyarakat. Video striptis berdurasi 1 menit 8 detik itu kini mulai marak dimiliki masyarakat Cilegon di fasilitas hand phone.

Dalam tayangan video tersebut, dua orang karyawan New ML yang konon masih ABG alias masih dibawah umur itu menari telanjang tanpa sehelai benangpun. Dua cewek yang masih bocah itu melenggak-lenggok diatas meja sebuah room karaoke New ML. Kedua cewek bugil itu menari sambil diiringi alunan dana house musik dalam room tersebut.

Keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber, dua cewek ABG yang menari telanjang itu berinisial Ant alias N (16) warga Cilegon, dan My alias Lr (15) warga Pandeglang. Keduanya nekad melakukan aksi tarian bugil itu karena dibayar oleh dua orang lelaki tak dikenal yang menjadi pelanggan New LM,

pertengahan January 2009 lalu.

Menurut Kapolres Cilegon AKBP Dwi Gunawan saat dikonfirmasi wartawan, dua warga Jakarta yang menjadi menjadi pelanggan New ML itu membayar uang kepada Ant dan My masing-masing sebesar Rp 500 ribu, untuk suguhan hot itu. Namun, tontonan adegan porno itu dilakukan atas rujukan Siti Khodijah, sang Mami bar girl New ML.

Kapolres Dwi mengatakan, langsung menangkap dua pelaku penari bugil beserta sang Mami, tak lama setelah kejadian. Menurut Kapolres, karena masih dibawah umur, dua pelaku tarian striptis itu ditangani Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Banten. “Kalau Mami-nya ditahan di sini (Sel Polres Cilegon- red),” tegas Kapolres Dwi.

Dikatakan Kapolres, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku. Bahkan, lanjut Kapolres, dua berkas dari pelaku sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon. Ditanya soal motif pelaku melakukan aksi porno tersebut, Kapolres mengatakan, motifnya tak lain karena faktor ekonomi.

“Ini pembelajaran bagi masyarakat yang lain, agar jangan mudah hilaf hanya karena rupiah. Untuk pemantauan, kita koordinasi dengan Satpol PP Cilegon,” tutur Kapolres, seraya mengatakan, dua pelaku pria warga Jakarta yang identitasnya belum diketahui kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “Mereka masih buron. Kita lakukan pemeriksaan kasus ini secara split,” tambahnya.

Sementara, Kasi Pidum Kejari Cilegon Joni Setiawan membenarkan telah menerima berkas perkara kasus tarian telanjang itu. Namun, Jony mengaku baru menerima satu berkas Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP), dengan nomor surat: A.3/20/II/2009/Reskrim tertanggal 2 February.

Kata Jony, dua pelaku tarian bugil terjerat pasal 34 Undang-undang RI No:44 tahun 2008 tentang Pornografi, sedangkan sang Mami dijerat pasal 34 Undang-undang RI No:44 tahun 2008 tentang Pornografi Jo pasal 88 Undang-undang RI No: 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

“Berkas pertama yang kita terima abru punya Ant. Yang lain masih di kepolisian. Dalam kasus ini kita belum bisa memutuskan sikap. Kasus ini masih dalam penelitian jaksa,” tandasnya singkat. (yus)

Toko Percetakan Terbakar, Jalan Macet Hingga 1 KM

CILEGON, – Sebuah kebakaran kecil terjadi di sebuah percetakan di Jalan Ahmad Yani, Lingkungan Periuk, Kelurahan Sukmajaya, Kota Cilegon, sekitar pukul 11.25, Kamis (23/10) kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kejadian itu sempat membuat jalan protokol Kota Cilegon macet di dua jalur dengan panjang antrean mencapai 1 kilometer (KM).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Tangerang Tribun, kebakaran terjadi di lantai 4 toko percetakan Metta Offset. Adapun sumber api diduga bermula dari kertas-kertas bekas yang tidak sudah terpakai.
Menurut Pemilik toko tersebut, Hendra, gudang kertas di lantai paling atas itu kemungkinan tersengat panasnya matahari. Sehingga tumpukan kertas kering itu terbakar. “kerugian kami tidak seberapa, karena hanya kertas bekas. Mungkin tersengat matahari jadi terbakar, karena tidak ada konseleting listrik atau sengaja dibakar,” katanya panik.
Untuk memadamkan api tersebut, dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Cilegon diterjunkan untuk menyiram titik api di lantai 4 ruko tersebut. Dan api berhasil dipadamkan sekitar satu jam berlalu.
Meski demikian, peristiwa kebakaran itu sempat membuat kalut banyak pihak. Itu terlihat dari kekalutan penjaga Dealer Motor Honda yang tepat berada di sisi kanan percetakan Metta Offset itu. Mereka khawatir kebakaran meluas, akhirnya memindahkan puluhan kendaraan roda dua itu ke tempat yang menurut mereka aman.
Untuk menghindari kemungkinan terburuk, pihak kepolisian berjaga-jaga di sekitar ruko. Garis polisi (police line) pun dipasang di sekitar ruko yang dibanjir air dari dua unit mobil pemadam kebakaran yang siaga di lokasi kebakaran.
Masyarakat sekitar yang penasaran pun terlihat berderet di sekitar ruko dan memenuhi dua sisi jalan protocol. Mereka terlihat sangat penasaran dengan kebakaran yang terjadi di wilayahnya itu. Setelah api padam, kondisi jalan raya kembali lancar dan warga yang sempat terkesima melihatnya, juga membubarkan diri secara bertahap. (Irw)

Pemkot Belum Koordinasi dengan PT ASDP

Uji Coba Pengoperasian TTM Pasti Ada Kendala
CILEGON, TRIBUN- Kepala Cabang PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, Teja Suparna mengaku belum adanya koordinasi dari pemerintah Kota (pemkot) Cilegon terkait rencana uji coba pengoperasian Terminal Terpadu Merak (TTM). Meski demikian, pihaknya akan menyambut baik rencana Pemkot Cilegon membuka Terminal Terpadu Merak (TTM) pada H-7 mendatang.
 “Hingga saat ini belum ada obrolan maupun koordinasi dari pemkot terkait rencana uji coba itu. Jika memang akan dibuka, kami tetap mendukung. Meski dipastikan ada beberapa kendala yang pasti muncul,” ungkapnya.

Dikatakan Teja, dengan dioperasikannya TTM, kendala yang akan muncul adalah persoalan jarak yang relatif jauh dari TTM ke dermaga. Karena dengan jarak yang jauh, para penumpang pasti mengeluh dan kelahan, tapi mudah-mudahan pemkot memberikan jalan keluarnya,” tuturnya.
Sementara terkait lahan eks Terminal Merak nanti yang tidak akan digunakan pasca pengoperasian TTM, Teja belum menyatakan dengan pasti akan jadi apa lahan tersebut. “Kita belum mengetahui maupun merencakan penggunaan lahan tersebut, jadi kita lihat saja nanti seperti apa jadinya,” katanya.

Sekedar informasi, Pemkot Cilegon bersikeras melakukan uji coba atas terminal baru tersebut pada H-7 mendatang meski izin pengoperasian atas terminal tersebut belum ada. Dipihak lain, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sri Haryanto menyatakan bahwa uji coba akan tetap dilakukan. Adapun mekasnismenya, terminal lama Merak akan ditutup dan semuanya akan dialihkan ke TTM.
 “Uji coba itu gunanya untuk melihat sejauh mana kekurangan dari TTM ini, lalu kita evaluasi dan cari solusinya dan kita akan lalukan uji coba pada angkutan lebaran ini,” tandasnya.

Ketika ditanya soal perizinan operasi yang belum dikeluarkan Departemen Perhubungan, Sri Haryanto mengakui bahwa belum ada izin operasi. Uji coba yang akan dilakukan nanti, kata Sri, adalah salah satu tindakan atau proses dan tahapan perizinan operasi nantinya. “Uji coba akan kami lakukan tanpa batas waktu, kalau bisa sampai izin operasi itu turun. Alasanya, jika ada kerusakan maka akan diperbaiki begitupun kekurangan juga diperbaiki dan nantinya di uji coba lagi sampai memenuhi syarat,” timpal Haryanto.

Sebelumnya, Dirjen Hubdat Iskandar Abu Bakar menyatakan bahwa TTM belum dapat dioperasikan pada angkutan lebaran nanti. Pasalnya, terminal kelas A itu belum mengantongi izin dari pusat (Dephub). Untuk itu, ia menyimpulkan, terminal yang digunakan masih tetap terminal Merak yang berada di lahan milik PT ASDP.

Bahkan selain Dirjen yang menyatakan TTM belum dapat dioperasi, sebuah penolakan juga muncul dari para sopir bus dan penumpang kapal. Seperti diberitakan, sopir bus mengeluh minim penumpang dan tingkat kriminalitas yang tinggi jika sudah dialikan ke TTM. Sedangkan para penumpang masih mengeluhkan jarak tempuh yang jauh dari TTM ke Loket maupun dermaga. Namun, atas keluhan tersebut pemkot tetap akan melakukan uji coba pengoperasian TTM. (Irw)

Jelang Lebaran, Pasokan Gas Mulai Dibatasi

CILEGON, Pasokan gas ukuran tabung 12 kilogram dari Pertamina untuk agen distribusi gas di Kota Cilegon sudah mulai dibatasi. Sayangnya, belum diketahui secara pasti penyebab pengurangan suplai gas tersebut. Padahal, permintaan tabung gas saat ini cukup tinggi bahkan menjelang lebaran ini.

Menurut Penanggungjawab Agen Distribusi Gas PT Bagus Cempaka Mulia (BCM) di Jombang, Kusnadi, pembatasan itu kemungkinan besar dilakukan karena melonjaknya permintaan konsumen. Ia mengaku, tidak mendapat laporan dari pihak pertamina maupun instansi terkait manapun terkait pengurangan pasokan gas tersebut.

“Kalau penyebabnya saya sendiri belum mengetahui secara pasti, yang jelas  akhir-akhir ini pasokan gas ke Stasiun Pengangkutan dan Pengaturan Bulk Elpiji (SPPBE) memang sedikit terhambat. Tapi anehnya tidak ada laporan sama sekali kepada kami dari instansi terkait,” ujarnya.
Dikatakan Kusnadi, biasanya pengiriman gas tabung 12 kilogram ke agen tersebut mencapai 700 sampai 800 tabung setiap satu kali pengiriman. Namun belakangan ini, telah terjadi pengurangan atau dibatasi menjadi 500 tabung per sekali pengiriman. Adapun pengiriman dilakukan setiap hari Sabtu dan Kamis.
 “Kira-kira sudah kali kedua pengiriman hari Kamis dan Sabtu lalu yang jumlahnya hanya 500 tabung. Dengan jumlah tersebut, jelas tidak ada stok, karena setiap kali datang barang, selalu diserbu oleh konsumen dan distributor,” terangya mengatakan, setiap pengiriman gas, tabung sebanyak 500 buah itu ludes dalam 1 jam.

Sementara, untuk tabung 3 kilogram, kata dia, kondisinya masih normal. Dalam sekali pengiriman Kusnadi mendapat jatah 700 buah tabung. Namun, sama dengan gas 12 kilogram, tabung 3 kilo itu juga segera diserbu dan habis dalam hitungan jam.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan tabung gas elpiji 12 kg dan 3 kg berderet di PT Cempaka Mulia. Tabung-tabung yang berderet itu dititipkan oleh masyarakat untuk diisi. Warga bahkan sudah membayar meski gas belum terisi. Jadi saat terkesan ada sistem booking dan barang inden.

Santi, Salah seorang warga Lingkungan Kranggot, Kecamatan Jombang mengaku, kecewa jika ada pengurangan tabung gas. Pasalnya dengan adanya pengalihan kompor sumbu atau minyak ke gas, kini masyarakat lebih mencari tabung gas. Selain itu, kekhawatiran warga adalah naiknya harga gas ketika pasokan menurun sehingga menyebabkan langka.
 “Biasanya kalau sudah langka, harganya jadi mahal, jelas dengan seperti itu kami mengeluh, mana mau lebaran lagi. jadi tolonglah diperhatikan kembali, jangan sampai para pengecer menaikan harga, masyarakat yang nantinya jadi korban,” keluh Santi.

Sejak adanya pengurangan tabung gas tersebut, sejauh ini tidak terlihat adanya antrean ataupun kelangkaan tabung gas yang signifikan. Pasalnya, untuk pasokan sendiri tidak pernah telah ataupun molor dari jadwal pengiriman. (Irw)

Mutasi Pejabat Belum Ada Kejelasan

Padahal Banyak Kursi Yang Kosong Karena Pensiun
CILEGON, Mutasi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon hingga kini belum ada kejelasan. Ironisnya, booming mutasi yang sudah mencuat dari bulan April 2008 lalu, hingga bulan September yang kembali dikabarkan akan terjadi reshuffle (mutasi pejabat) besar-besarnya, namun tidak menandakan bakal adanya hal yang dimaksud.

Perlu diketahui, saat ini sudah banyak pejabat eselon II dan III di Setda Cilegon banyak yang pensiun. Itu artinya, banyak pula kursi yang kosong yang akhirnya berimbas pada kinerja di lingkungan Setda Kota Cilegon sendiri. Hal ini memang menjadi keluhan para staf dan pegawai di kantor-kantor yang belum memiliki atasan sesuai dengan bidang-bidang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cilegon, per 1 September 2008 kemarin, tercatat 40 orang PNS di Cilegon resmi tidak ngantor karena pension. Dari 40 orang yang pensiun itu, 26 PNS memang sudah memasuki batas waktu pensiun, 3 orang pensiun atas permintaan sendiri, dan 7 diantaranya pensiun karena meninggal.

“Dari 40 PNS yang pensiun ini semuanya sudah mendapat SK. Sementara untuk pensiun selanjutnya yang sudah mengajukan atas permintaan sendii maupun sudah batas waktunya pensiun masih dalam proses, seperti Pak Asda satu, Samsul Rizal, meski nyaleg tapi masih ngantor karena proses permintaan pensiunnya belum disetujui oleh Presiden,” Kata Yuli Yulianty, Kasubdit BKD Kota Cilegon kemarin.

Kondisi seperti itu ternyata mendapat perhatian dari berbagai pihak di lingkungan Setda Kota Cilegon. Salah seorang pejabat eselon III setingkat Kepala Bagian (Kabag) menyebutkan, beberapa kepala seksi dan kabag mulai Senin kemarin sudah resmi tidak masuk kantor karena pensiun.

“Sudah banyak yang pensiun. Tapi mutasinya belum dilakukan. Akhirnya banyak kursi yang kosong. Hasilnya pasti rangkap jabatan,” ujar pejabat tersebut.

Kondisi seperti itu, lanjutnya, tentu saja kurang efektif. Menurutnya, kalau hanya 2 atau 3 kursi yang kosong tidak terlalu bermasalah. “Kalau 5 sampai 10 jabatan yang kosong dan kemudian dirangkap gimana jadinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cilegon, Tatang Muftadi yang sempat bertemu dengan wartawan, menolak untuk dikonfirmasi. Usai turun dari kendaraan dinasnya tepat di halaman kantor BKD, Tatang bergegas meninggalkan wartawan dan menuju ke lantai dua. “Ntar saja yah,” kata Sekretaris Baperjakat Cilegon ini dengan nada terburu-buru.

Begitupun Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon selaku Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat) Cilegon, Edi Ariadi tak bisa dihubungi sama sekali. Orang yang paling berpengaruh dalam hal mutasi dan rotasi itu beberapa waktu lalu pernah mengatakan bahwa mutasi dan rotasi bukan hal yang mudah. “Butuh waktu dan kita sedang mencari yang terbaik diantara yang terbaik untuk ditempatkan di tempat yang pas,” ungkapnya. (Irw)